News

Truk Rusia Coba Masuk Industri Otomotif Indonesia

16 July 2018

Jakarta, CNN Indonesia -- Berpotensi menyusul merek China, investor asal Rusia, Kamaz, sedang studi investasi di Indonesia. Kamaz adalah produsen truk terbesar di Rusia yang sudah menjual produknya di Indonesia sejak 2014 lalu.

Dari keterangan Sekretaris Jendral Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara, Kamaz sudah tiga kali bertemu dengan pihaknya membicarakan tentang investasi dan mendirikan pabrik. Pertemuan terakhir dikatakan terjadi sebelum Hari Raya Lebaran.

"Kamaz sudah pernah bertanya. Ya kami bilang harus serius, berkomitmen, dan jangka panjang, serta segmen mana yang mau dituju," jelas Kukuh saat dihubungi CNNIndonesia.com pekan lalu.


Namun, Kukuh menjelaskan permintaan itu tidak bisa dipenuhi sebab kuota eksibitor sudah penuh. Iklim investasi otomotif dalam negeri sedang bergairah karena didukung langsung oleh Presiden Indonesia Joko Widodo.Kamaz bernama asli Kama River Complex of Heavy Duty Truck Production Plants. Berdiri pada 1969 dan saat ini 15 persen kepemilikan produsen yang melahirkan 43.000 unit truk setiap tahunnya itu dipegang Daimler.

Dalam situs kamaz.ru diklaim Kamaz telah beroperasi di 80 negara. Truk Kamaz dikenal tangguh karena telah memenangi Rally Dakar kelas truk sebanyak 14 kali.

Kukuh menjelaskan Kamaz pernah meminta tempat di GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show). Menjadi peserta pameran bisa jadi langkah awal mengenalkan Kamaz lebih luas ke publik.


Orang nomor satu di Tanah Air itu bukan hanya ingin Indonesia jadi lokasi produksi tetapi juga basis ekspor produk otomotif. Pada tahun lalu SGMW Motor Indonesia yang membawa merek asal China, Wuling, sudah menanamkan investasi sebesar Rp9,6 triliun di Indonesia.

Sebelumnya, Sokonindo Automobile sudah menanamkan dana Rp2,1 triliun untuk pabrik produksi dan kemungkinan besar bakal bertambah untuk mendirikan pabrik mesin pada tahun ini.


Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20180716081340-384-314391/truk-rusia-coba-masuk-industri-otomotif-indonesia