News

Menperin Pacu Industri Otomotif Nasional Kembangkan Kendaraan Teknologi Tinggi

01 August 2018

INDUSTRY.co.id - Tangerang, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berkomitmen memacu industri otomotif nasional untuk terus mengembangkan kendaraan yang mengikuti teknologi terkini dan selera konsumen saat ini.

"Agar bisa berkompetisi di pasar global, produk otomotif harus memenuhi aspek keamanan, kenyamanan, hemat bahan bakar, ramah lingkungan, serta memiliki harga terjangkau," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto ketika meninjau persiapan pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 di ICE BSD City, Tangerang, Banten, Rabu (1/8/2018).

Langkah strategis tersebut telah disiapkan oleh Kemenperin melalui peta jalan pengembangan industri otomotif nasional, termasuk di dalamnya terdapat pelaksanaan program kendaraan rendah emisi karbon atau low carbon emission vehicle (LCEV).

"Sasaran ini tidak terlepas dari komitmen pemerintah untuk dapat menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca (CO2) sebesar 29 persen pada tahun 2030 dan sekaligus menjaga energi sekuriti khususnya di sektor transportasi darat," papar Menperin.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Harjanto menambahkan, pelaksanaan kebijakan untuk sektor industri perlu membutuhkan waktu masa transisi (shifting industry), seperti peralihan penggunaan kendaran dari jenis mesin pembakaran dalam (internal combustion engine/ICE) menuju LCEV.

"Sehingga harus dilakukan secara bertahap," ujar Harjanto.

Selain itu, tambahnya, dalam pengembangan kendaraan LCEV, patut menjamin keberlangsungan industri otomotif yang sudah ada sehingga tidak akan terganggu investasinya yang telah menggelontorkan dana cukup besar dan menyerap tenaga kerja yang banyak.

"Hal ini guna menjaga konsistensi kebijakan industri dan kepastian berusaha bagi investor, serta memberi kesempatan bagi kementerian dan lembaga terkait dalam upaya menyiapkan infrastruktur untuk kendaraan listrik yang lebih baik," tuturnya.

Harjanto pun mengatakan, untuk memberikan keberpihakan kepada industri otomotif nasional dalam pengembangan kendaraan LCEV, salah satunya melalui pemberian fasilitas insentif fiskal dan nonfiskal atau kemudahan lainnya. Upaya itu, misalnya pemberian tax holiday dan tax allowance bagi investasi baru atau ekspansi bagi industri yang memproduksi komponen maupun merakit kendaraan LCEV.

"Kami juga mengusulkan pemberikan insentif pada periset lokal atau laboratorium uji dan lembaga R&D. Selanjutnya, penghitungan TKDN dengan penekanan bobot pada faktor brainware, seperti Rⅅ. Kemudian, menetapkan kompetensi lokal yang akan dikembangkan, misalnya memproduksi baterai, PCU, motor dan sistem pengisian baterai (charger)," tuturnya.

Sumber: http://www.industry.co.id/read/39319/menperin-pacu-industri-otomotif-nasional-kembangkan-kendaraan-teknologi-tinggi