News

Digempur Produk Impor, Produksi Baja Nasional Diyakini Tetap Meningkat

22 March 2019

Merdeka.com - Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Silmy Karim mengatakan, saat ini industri baja nasional tengah dihadapkan pada beragam tantangan, seperti persaingan dengan produk baja impor. Hal ini mengakibatkan penurunan utilisasi produksi yang merugikan produsen baja dalam negeri.

Meski demikian, dia memastikan pembangunan proyek klaster baja di Cilegon, Banten tetap berjalan sesuai target.

"Industri baja nasional terus optimis melakukan investasi yang ditujukan meningkatkan kapasitas produksinya untuk memenuhi kebutuhan baja domestik dan dapat mensubstitusi produk impor sebagai upaya untuk memperkuat daya saing industri baja nasional," ujar dia dalam The 4th Government Task Force Team Meeting for National Steel Industry Development di Jakarta, Kamis (21/3).

Dia menjelaskan, dalam mewujudkan klaster baja dengan kapasitas 10 juta ton di Cilegon, Krakatau Steel bekerja dengan perusahaan asal Negeri Gingseng, POSCO Korea. Proyek ini diharapkan berjalan lancar agar mampu mendorong pembentukan industri baja yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.

"Kami sangat berterima kasih atas dukungan dan atensi pemerintah selama ini terhadap upaya peningkatan kapasitas produksi melalui klaster baja 10 juta ton yang akan dilakukan secara bertahap dan ditargetkan akan tercapai pada 2025," kata dia.

Silmy menjelaskan, pembangunan klaster baja ini terdiri dari fasilitas produksi baja yang telah ada sebelumnya milik Krakatau Steel dan PT Krakatau Posco, ditambah dengan pembangunan fasilitas produksi baru. Sehingga secara tol akan mampu memproduksi baja hingga 10 juta ton.

"Di tahun 2019 ini pabrik Hot Strip Mill 2 sebagai bagian dari klaster baja 10 juta ton, pada tahap mechanical completion di akhir April 2019. Nilai investasi pabrik ini mencapai USD 515 juta dan kapasitas tahap awal sebesar 1,5 juta ton. Selanjutnya hingga tahun 2025 disusul dengan pembangunan pabrik-pabrik rolling mill lainnya seperti Cold Rolling Mill 2 dan 3 serta penambahan kapasitas Hot Strip Mill 2," tandas dia.

 

Sumber : merdeka.com