Berita

Dollar Menguat Pengusaha Konstruksi Menjerit, Pengeluaran Nambah hingga 10 Persen

09 September 2018

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pengusaha konstruksi mulai merasakan efek dollar Amerika Serikat yang menguat.

Rerata bahan material impor hingga mobilisasi yang sebenarnya belum terdampak kenaikan harga malah ikut naik.

Tak ayal pengeluaran mereka membengkak, dari nilai kontrak yang sudah diteken jauh hari.

Ketua Dewan Pengurus Daerah Gabungan Konstruksi Indonesia (Gapeksindo) Sulsel, Andi Troy Martino yang ditemui di salah satu kafe di bilangan Jl Mongingsidi Makassar, Minggu malam (9/9/2018) menuturkan, banyak laporan dari anggotanya terkait multi efek menguatnya dollar AS terhadap rupiah.

"Tren menguatnya dollar AS memang fluktiatif, namun perkiraan banyak ekonom akan seperti itu hingga akhir tahun. Nah anggota kami merasakan dampak yang luar biasa, selain material impor seperti keramik harganya naik di pasaran," ujarnya.

Yang mengherankan, beberapa material konstruksi ikutan naik, padahal tidak memiliki keterkaitan dengan menguatnya dollar, karena diproduksi dalam negeri.

"Lucunya, tarif pekerja konstruksi juga ikutan naik. Ada apa ini?" kata Andi Troy.

Tak ayal, pengeluaran mereka pun membengkak antara 5% sampai 10%.

"Kalau kondisinya seperti itu, tentu revenue kami akan berkurang. Bayangkan, kontrak proyek yang diteken dengan harga sebelum dollar menguat dijadikan patokan. Dan belum selesai proyek beberapa harga material dan seluruh sarana pendukung yang naik membuat pengeluaran kami naik," katanya.

Sumber: http://makassar.tribunnews.com/2018/09/09/dollar-menguat-pengusaha-konstruksi-menjerit-pengeluaran-nambah-hingga-10-persen