News

Pelaku Usaha Logistik Apresiasi Kerja Pemerintah

03 April 2018

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku usaha logistik mengapresiasi kerja pemerintah yang serius dalam pengembangan Pusat Logistik Berikat (PLB).
 
PLB adalah tempat penimbunan barang asal luar daerah pabean dan/atau barang yang berasal dari tempat lain dalam daerah Pabean dalam jangka waktu tertentu, serta dapat disertai satu atau lebih kegiatan sederhana.
 
Ketua Perkumpulan Pusat Logistik Berikat Ety Puspitasari mengatakan, sejak diluncurkannya PLB pada 10 Maret 2016 lalu, pihaknya banyak mendapatkan kemudahan dalam melakukan operasinya.
 
"Awalnya hanya ada 11 perusahaan, sekarang menjadi 55 perusahaan dan beroperasi di 75 lokasi seluruh Indonesia," katanya dalam Konfrensi Pers Kementerian Keuangan, di Jakarta, Senin (2/4/2018).
 
Terkait efesiensi biaya, katanya, ada salah satu perusahaan logistik yang telah memindahkan hub dari Singapura ke Indonesia, dan dengan pemindahan tersebut perusahaan berhasil melakukan penghematan sebesar US$5 juta per tahun.
 
Selain itu, lanjutnya, biaya pengangkutan dapat jauh ditekan, karena pengiriman tidak lagi secara parsial dengan pegiriman secara penuh. Kemudian ada juga penghematan dari sisi ‘cost inventory’, karena dengan PLB ini pemenuhan barang industri jauh lebih dekat.
 
Selain itu, kata Ety, dengan penundaan bea masuk, ‘cash flow’ perusahaan logistik dapat lebih terbantu.
 
"Sehingga mereka bisa menekan ongkos produksi jauh lebih produktif."
 
Ety optimistis ke depannya sektor logistik Indonesia akan jauh lebih baik, karena pemerintah selalu mencoba untuk mengembangkan PLB agar dapat menjawab kebutuhan pelaku usaha.
 
Senada dengan Ety, Ketua Asosiasi Logistik Indonesia Zaldy Ilham Masita juga menyatakan apresiasinya kepada pemerintah, karena PLB memberi banyak dampak positif kepada sektor logistik Indonesia. Dia mengatakan sudah banyak perusahaan yang telah memindahkan stoknya dari Singapura dan Malaysia ke Indonesia. Bahkan, katanya, perusahaan-perusahaan logistik di Singapura memberi diskon agar barang-barang tetap disimpan di Singapura.
 
"Tetapi memang karena secara biaya sangat besar, sehingga barang tetap masuk ke Indonesia," kata Zaldy.
 
Namun, dia berharap, infrastruktur di daerah-daerah pelabuhan dan bandara dapat lebih dipercepat lagi, sehingga proses pengiriman barang lebih cepat lagi.
 
"Jangan sampai masuknya barang yang banyak dari Asia Tenggara, jadi masalah di pelabuhan-pelabuhan kita," imbuhnya.
 
Sumber: http://finansial.bisnis.com/read/20180403/9/779325/pelaku-usaha-logistik-apresiasi-kerja-pemerintah