News

Jokowi Minta Perizinan yang Bikin Ruwet di Otomotif Diselesaikan

05 September 2018

Jakarta - Presiden Joko Widodo mendorong pelaku industri otomotif agar bisa melakukan ekspor dan melakukan investasi di Indonesia guna membantu perekonomian dalam negeri. Sehingga, industri otomotif Indonesia bisa melejit sebagaimana Thailand.

"Dua hal yang penting untuk perbaiki perekonomian Indonesia dan ini selalu saya sebut yakni ekspor dan investasi. Nah langkah Toyota ini mengenai dua hal tersebut," ucap Jokowi di IPC Car Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (5/9/2018).

Hal tersebut dipaparkan Jokowi ketika menghadiri seremoni 30 tahun ekspor Toyota Indonesia yang telah mengirim lebih dari 1 juta kendaraan rakitan dalam negeri.

"Tiga tahun lalu saya bertemu dengan Mr Toyoda (CEO Toyota Akio Toyoda), dia mengatakan bakal meningkatkan investasi di Indonesia. Berdasarkan laporan dari TMMIN dalam 2,5 tahun investasinya mencapai Rp 22,7 triliun. Ini jumlah yang besar dan saya akan terus kejar," tambahnya.

Maka dari itu, tahun ini Jokowi optimistis Indonesia mampu mencapai torehan ekspor kendaraan sampai 217 ribu. Namun angka tersebut masih jauh bila dibanding Thailand yang mencapai 1 juta unit lebih tiap tahunnya. "Saya dorong semua pihak terkait perizinan yang ruwet-ruwet agar diselesaikan. Sehingga kita bisa lebih dari Thailand (dalam industri otomotif)," kata Jokowi.

Mengutip Nikkei, para produsen mobil di Thailand menghasilkan 1.988.823 unit pada tahun 2017. Terkait dengan pasar domestik, tumbuh dua digit sebesar 11 persen menjadi 862.391 unit.

Sementara ekspor kendaraan di Thailand bernasib buruk, di mana produksinya turun 4 persen menjadi 1.126.432 unit. Sedangkan di Indonesia, ekspor kendaraan tiap tahunnya berada di kisaran 200.000 unit. Berbicara tingkat kandungan dalam negeri pada produk mobil Toyota, saat ini mencapai 75 persen hingga 94 persen. Menandakan bahwa hanya sebagian kecil dari komponen kendaraan bermerek Toyota yang menggunakan material impor.

Sumber: https://oto.detik.com/mobil/d-4198458/jokowi-minta-perizinan-yang-bikin-ruwet-di-otomotif-diselesaikan