Berita

Mulai Melemah, Harga CPO Hentikan Reli 3 Hari Beruntun

27 September 2018

CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) kontrak Desember di Bursa Derivatif Malaysia terkoreksi 0,23% ke level MYR2.185/ton pada perdagangan hari ini Rabu (26/9/2018) hingga pukul 11.30 WIB.

Harga komoditas agrikultur unggulan Indonesia dan Malaysia ini memutus tren penguatan selama 3 hari berturut-turut sebelumnya. Faktor pemberat bagi harga CPO di sesi pertama perdagangan hari ini, datang dari harga minyak kedelai yang mulai lesu pada hari ini.

Selain itu, pelaku pasar masih dibuat khawatir terhadap peningkatan stok minyak kelapa sawit di Malaysia.
Harga minyak kedelai kontrak acuan di Chicago Board of Trade (CBoT) tercatat melemah sebesar 0,21% hingga pukul 12.30 WIB pada hari ini. Dengan pergerakan tersebut, harga komoditas agrikultur unggulan Amerika Serikat (AS) ini menghentikan reli selama 6 hari berturut-turut sebelumnya.

Sentimen positif memang masih membayangi pergerakan harga minyak kedelai, menyusul lancarnya penjualan kedelai asal AS ke Meksiko. Meski demikian, hari ini harga minyak kedelai nampaknya mengalami tekanan akibat investor melancarkan aksi ambil untung.

Seperti diketahui, harga CPO dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak nabati lainnya, seiring mereka bersaing memperebutkan pangsa pasar minyak nabati global. Ketika harga minyak kedelai turun, kecenderungannya adalah harga CPO akan ikut melemah.

Kemudian,
harga CPO juga mendapatkan ancaman serius dari stok Malaysia yang diperkirakan menguat pada bulan ini. "Pasar masih mencari petunjuk. Data ekspor dari Malaysia terlihat bagus, namun di waktu yang bersamaan produksi juga meningkat," ucap salah seorang trader di Kuala Lumpur, seperti dikutip dari Reuters pada perdagangan kemarin.

Sebagai informasi, stok minyak kelapa sawit Malaysia di bulan Agustus sudah meningkat sebesar 12,67% secara bulanan (month-to-month/MtM) ke angka 2,49 juta ton.

Di sisi lain, pelemahan 
harga CPO tertahan oleh ekspor minyak kelapa sawit Malaysia yang tumbuh 62,4% MtM pada periode 1-25 September, menurut data surveyor kargo Intertek Testing Services yang dirilis kemarin.

Pertumbuhan permintaan ekspor yang kencang itu nampaknya disokong oleh pemerintah Malaysia yang memutuskan untuk mempertahankan pajak eskpor CPO sebesar 0% hingga bulan Oktober 2018. Bebas pajak untuk ekspor CPO sudah diterapkan sejak bulan ini, dari sebelumnya sebesar 4,5% di Agustus 2018.

H
arga CPOmalah berpeluang balik menguat di sesi 2 perdagangan hari ini, menyusul munculnya komentar bernada bullish,terkait proyeksi harga CPO dari analis industri pada konferensi di India hari ini.

Julian Mc Gill, kepala konsultan komoditas Asia Tenggara di LMC International, menyatakan bahwa
harga CPO diestimasikan akan melaju hingga menyentuh US$590/ton (MYR2.443,2/ton), termasuk biaya kargo dan asuransi, seperti dikutip dari Reuters hari ini. Penyebabnya adalah akan ada permintaan yang kuat dari sektor biodiesel.

Sentimen kuatnya permintaan ini lantas dapat menjadi bahan bakar bagi 
harga CPO untuk membalikkan keadaaan di perdagangan sesi 2 hari ini

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/market/20180927125025-17-35013/mulai-melemah-harga-cpo-hentikan-reli-3-hari-beruntun